Bertemu Habib Muhammad bin Anies Shahab
“Assalamualaikum warohmatullah”
“Wa’alaikumsalam warohmatullah”
“Semoga ceritaku kali ini berfaedah yaa..”
“Iya, nggak berfaedahpun masih aku baca kok”
“Makasih”
“Ama-ama. Hehe”
#halu
Habib Muhammad bin Anies Shahab |
Semakin hari keinginan untuk
melihat wajah keturunan Rasulullah yang satu ini-pun semakin tumbuh. Namun sayang
beribu sayang, kajian-kajian beliau kebanyakan diadakan di kota Malang. Hmm
apalah dayaku yang masih terikat peraturan dan tak bisa melancong ke sana
kemari seenak jidat akhirnya hanya bisa mendengarkan ceramah beliau melalui
ponsel. Sesekali aku membuka IG beliau
berharap beliau mengadakan kajian di tempat yang bisa aku jangkau. Namun hasilnya nihil (saat itu).
Suatu hari yang santai, saat
aku sedang memantau snapWA alias status WA, mataku terpaku pada status salah satu sahabat yang memberi
informasi dalam waktu dekat ini Habib Muhammad akan mengadakan kajian di
beberapa tempat di Yogyakarta. Akhirnya, dream comes true bisikku dalam
hati dengan alay-nya. Ku ajaklah beberapa butir sahabat baikku serta kakak
perempuanku yang saat itu masih menetap di Yogyakarta.
“Kalu aku sih yess!!” kata mereka saat ku ajak menghadiri kajian (dasar alay :p).
Akhirnya 15
Februari 2019 pukul 16.00 sampailah kami di Masjid Baitul Karim Perumahan
Cemara Maguwoharjo. Hari itu, aku yang sengaja memakai kaca mata agar dapat
memandang wajah habib Muhammad duduk di barisan jama'ah putri. Tapi sayang ada satir
yang menghalangi pandangan jamaah putri ke bagian depan. Hmmmm penonton kecewa. Jadilah kami seperti menyimak siaran radio, hanya mendengarkan suara tanpa bisa melihat wajah
beliau yang mulia.
Beberapa menit
kemudian Habib Muhammad memasuki ruangan, kemudian acarapun dimulai. Setelah
sambutan dari penyelenggara, Habib Muhammad
berkata
“Itu satirnya dibuka saja,
kan jarang bisa ketemu”
Seketika itu, hatiku tersentuh, mataku berair. Entah bagaimana, seolah-olah beliau memahami kerinduan seorang
bocah yang ingin melihat beliau namun terhalang satir. Kemudian beliau melanjutkan
“Saya minus kok, jadi jamaah putri nggak kelihatan”
Setelah satir dibuka, beliau menyampaikan ceramahnya dengan judul “Kepada Siapa Cinta Ini Berlabuh?” karena kebetulan bertepatan dengan bulan Februari
yang sering kali salah dimaknai terutama oleh kawula muda. Beliau menyampaikan
kisah-kisah yang menggambarkan betapa besar cinta sahabat kepada Rasulullah SAW
dan sebaliknya. Setelah penyampaian ceramah, acara dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh beliau.
Setelah rangkaian acara selesai beliau kembali memakai kaca mata beliau. Saat beliau telah mengenakan kaca mata, beliau langsung mengalihkan pandangan (tidak melihat ke arah jamaah putri). Subhanallah beliau benar-benar menjaga pandangannya. Acara
ditutup dan jamaah laki-laki beruntung bisa bersalaman dan berfoto bersama
beliau, sementara kami-jama'ah putri hanya bisa menatap dari kejauhan sambil
terus bersholawat dan bergumam dalam hati.
“Semoga kelak dapat dikumpulkan dengan beliau dan datuknya SAW di akhirat. Aamiin”
Nah kira-kira seperti
itu kisah pertemuanku dan teman-teman dengan Habib Muhammad. Walaupun kata
kakak pertamaku itu namanya bukan ketemu tapi cuma lihat, bagiku tetep aja
ketemu wkwk.
Terimakasih sudah membaca
Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
CMIWW (correct me if I'm wrong)
Wassalamualaikum
4 comments
Semangat terus mb tsalits
ReplyDeleteAlhamdulillah.. makasih Teaa my baby😅
DeleteJadi kepada siapakah cinta ini berlabuh?, tanya ku
ReplyDeletewkwkwkw.. kepada yang tak mungkin membalas cinta dengan rasa sakit... alias Allah dab Rasulnya..
Delete