Bertemu Habib Muhammad bin Anies Shahab

by - April 29, 2019



“Assalamualaikum warohmatullah”
“Wa’alaikumsalam warohmatullah”
“Semoga ceritaku kali ini berfaedah yaa..”
“Iya, nggak berfaedahpun masih aku baca kok”
“Makasih”
“Ama-ama. Hehe”
#halu
Habib Muhammad bin Anies Shahab
           Jadi gini, sebenarnya sudah sejak lama kakak perempuanku menyarankan untuk mendengarkan pengajian Habib Muhammad bin Anies. Namun, belum terlalu aku hiraukan karena pada saat itu aku sedang gandrung mendengarkan yang lain ehehe. Oh iya, effort yang kakak perempuanku berikan untuk mengenalkan aku pada Habib Muhammad tidak sampai pada tahap menyarakan saja, namun dia juga men-subscribe channel Youtube dan mem-follow IG Habib Muhammad di ponselku. Sejak saat itu, karena sering bersliweran di beranda Youtube aku mulai mendengarkan ceramah Habib Muhammad. Wadidaw, ceramah beliau sangat enak didengar, tidak memberi kesan menggurui, serta kata-kata yang digunakan santai dan sopan. Selain itu guyonan khas kota Malang yang beliau sampaikan di sela-sela ceramah beliau sangat fresh, walupun beliau menyampaikan dengan wajah datar aku masih saja terpingkal-pingkal saat mendengarnya.
            Semakin hari keinginan untuk melihat wajah keturunan Rasulullah yang satu ini-pun semakin tumbuh. Namun sayang beribu sayang, kajian-kajian beliau kebanyakan diadakan di kota Malang. Hmm apalah dayaku yang masih terikat peraturan dan tak bisa melancong ke sana kemari seenak jidat akhirnya hanya bisa mendengarkan ceramah beliau melalui ponsel. Sesekali aku membuka IG beliau  berharap beliau mengadakan kajian di tempat yang bisa aku jangkau. Namun hasilnya nihil (saat itu).
            Suatu hari yang santai, saat aku sedang memantau snapWA alias status WA, mataku terpaku pada status salah satu sahabat yang memberi informasi dalam waktu dekat ini Habib Muhammad akan mengadakan kajian di beberapa tempat di Yogyakarta. Akhirnya, dream comes true bisikku dalam hati dengan alay-nya. Ku ajaklah beberapa butir sahabat baikku serta kakak perempuanku yang saat itu masih menetap di Yogyakarta.
“Kalu aku sih yess!!” kata mereka saat ku ajak menghadiri kajian (dasar alay :p).
            Akhirnya 15 Februari 2019 pukul 16.00 sampailah kami di Masjid Baitul Karim Perumahan Cemara Maguwoharjo. Hari itu, aku yang sengaja memakai kaca mata agar dapat memandang wajah habib Muhammad duduk di barisan jama'ah putri. Tapi sayang ada satir yang menghalangi pandangan jamaah putri ke bagian depan. Hmmmm penonton kecewa. Jadilah kami seperti menyimak siaran  radio, hanya mendengarkan suara tanpa bisa melihat wajah beliau yang mulia.
            Beberapa menit kemudian Habib Muhammad memasuki ruangan, kemudian acarapun dimulai. Setelah sambutan dari penyelenggara, Habib Muhammad  berkata
 “Itu satirnya dibuka saja, kan jarang bisa ketemu”
Seketika itu, hatiku tersentuh, mataku berair. Entah bagaimana, seolah-olah beliau memahami kerinduan seorang bocah yang ingin melihat beliau namun terhalang satir. Kemudian beliau melanjutkan
“Saya minus kok, jadi jamaah putri nggak kelihatan”
   Setelah satir dibuka, beliau menyampaikan ceramahnya dengan judul “Kepada Siapa Cinta Ini Berlabuh?” karena kebetulan bertepatan dengan bulan Februari yang sering kali salah dimaknai terutama oleh kawula muda. Beliau menyampaikan kisah-kisah yang menggambarkan betapa besar cinta sahabat kepada Rasulullah SAW dan sebaliknya. Setelah penyampaian ceramah, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh beliau.
           Setelah rangkaian acara selesai beliau kembali memakai kaca mata beliau. Saat beliau telah mengenakan kaca mata, beliau langsung mengalihkan pandangan (tidak melihat ke arah jamaah putri). Subhanallah beliau benar-benar menjaga pandangannya. Acara ditutup dan jamaah laki-laki beruntung bisa bersalaman dan berfoto bersama beliau, sementara kami-jama'ah putri hanya bisa menatap dari kejauhan sambil terus bersholawat dan bergumam dalam hati.
“Semoga kelak dapat dikumpulkan dengan beliau dan datuknya SAW di akhirat. Aamiin”
          Nah kira-kira seperti itu kisah pertemuanku dan teman-teman dengan Habib Muhammad. Walaupun kata kakak pertamaku itu namanya bukan ketemu tapi cuma lihat, bagiku tetep aja ketemu wkwk.
Terimakasih sudah membaca
Mohon maaf apabila ada salah-salah kata
CMIWW (correct me if I'm wrong)
Wassalamualaikum

You May Also Like

4 comments

  1. Jadi kepada siapakah cinta ini berlabuh?, tanya ku

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw.. kepada yang tak mungkin membalas cinta dengan rasa sakit... alias Allah dab Rasulnya..

      Delete